Rahasia Keberuntungan (bag 13)

 

 Tulisan Sebelumnya : Rahasia Keberuntungan (bag 12)

2. JANGAN MENGHARAP BALASAN

Karena kita memberi dengan rasa positif sebagai rasa syukur kepada Tuhan, maka syarat memberi efektif kedua adalah Anda harus segera melupakan pemberian itu. Begitu uang meninggalkan tangan kita, ya sudah........... lupakan saja. 

Jangan pikirkan apapun, selain rasa syukur bahwa kita ternyata mampu memberi, bahwa kita tidak akan pernah kekurangan atau disengsarakan oleh Tuhan. Jangan pikirkan uang itu nantinya oleh yang menerima akan digunakan untuk apa, atau yang lainnya. 

Jangan pikirkan apapun, selain, apa tadi?..............ya betul, selain rasa syukur akan PEMELIHARAAN  TUHAN atas hidup kita.
Selain itu tentu saja Anda juga tidak boleh berpikir kapan mendapat balasannya, atau dengan cara apa, atau berapa nanti balasannya.
Jangan berpikir apa-apa. Apalagi berpikir dan mengharapkan balasannya dari orang yang telah Anda beri tadi. 

Semua pikiran seperti ini membatasi dan bahkan bisa menunda efek berlipat ganda pemberian kita.
Ibaratnya sesudah meminum segelas jamu yang menyehatkan, kita yakin jamu itu akan memberi kesehatan, walaupun tidak langsung sembuh, misalnya pegel-linu kita langsung hilang dsb. Kita hanya yakin bahwa jamu akan membawa efek yang baik untuk kesehatan kita dalam jangka panjang meski efeknya ini tidak langsung terasa. 

Sama seperti itu. jamu diminum, habis, ucapkan Alhamdulillah. Lalu lupakan. Anda tahu jamu tersebut ada manfaatnya. Tapi Anda tidak perlu kemudian memeriksa badan Anda untuk melihat apakah Anda sudah bertambah sehat atau berotot saat itu juga kan?

Berikan dan lupakan. Biar Tuhan yang mengurus ganjarannya. Yang penting Anda yakin ganjaran tersebut pasti ada. Itu sudah cukup. Melupakan pemberian Anda merupakan hal kedua dalam syarat memberi efektif.

3. SIAP MENERIMA

Saya pernah membaca sebuah hadits dari Shahih Muslim, yang intinya, konon, hari kiamat itu sudah dekat kalau sudah banyak orang kaya yang setengah mati keliling kampung untuk bisa memberikan sebagian hartanya, tetapi tidak bisa menemukan seorangpun yang bersedia menerima pemberiannya tersebut, karena semua orang sudah (merasa) kaya dan tidak membutuhkan pemberian orang lain. Semua orang menolak diberi. 

Konon, itu tanda dekatnya hari kiamat. (Mudah-mudahan bukan di tahun 2014 ini ya???!,....he..he..he.)
Lepas dari kisah ini, karena kalau kiamat memang sudah harusnya datang, toh tidak ada yang akan bisa merubah ketetapan Allah ini, kita memang harus merenung bahwa kalau memberi adalah syarat untuk menjadi sukses, bagaimana kalau sudah tidak ada lagi orang yang mau menerima pemberian kita? Bukankah itu berarti bahwa pintu kesuksesan untuk semua orang juga akan tertutup? 

Karena itulah, agar memberi tetap ampuh dan bisa membukakan pintu rejeki bagi kita dan semua orang di sekitar kita, maka syarat memberi efektif ketiga adalah Anda sendiri pun harus selalu bersedia menjadi pihak penerima sebuah pemberian. Jangan pernah menolak saat Anda di beri sesuatu oleh seseorang. Walaupun pemberian itu tidak bearti apa-apa bagi Anda.

THE LAW OF RECIPROCITY
( HUKUM TIMBAL BALIK atau BALAS MEMBALAS) menggaris bawahi hukum ini, bahwa memberi memerlukan pihak lainnya untuk menerima. Tanpa adanya pihak penerima tidak mungkin ada pihak yang bisa menjadi pemberi. Tidak akan ada tangan di atas bila tidak ada tangan yang menadah di bawahnya untuk menerima. 

Jadi, tangan di bawah sama pentingnya dengan tangan di atas. Ini sebuah simbiosis mutualisme atau hubungan timbal balik yang saling memerlukan dan menguntungkan.
Sehingga, sekali lagi, mari kita bukakan pintu rejeki untuk orang lain dengan siap menjadi pihak penerima bila ada yang memberi. 

Jangan terjebak rasa tidak enak, merasa tidak berhak dan sebagainya. Jangan tolak suatu pemberian walau yang memberi jauh lebih miskin harta kekayaannya dari kita. Terima dan syukuri. Karena, selain bersedia menerima adalah sebuah syarat memberi efektif, menolak pemberian juga bisa menyakiti pihak pemberi dan membawa seluruh umat manusia selangkah lebih dekat menuju hari kiamat...he..he..he

4. BERI  YANG ANDA INGINKAN

Syarat memberi efektif terakhir agar pemberian Anda ampuh membuka lebar-lebar kran rejeki dalam hidup Anda, dalam arti, Anda bisa memiliki semua yang Anda inginkan adalah kita harus mau memberi tidak hanya uang saja, tapi apa saja yang kita inginkan tersebut.
Anda tahu, alur segala sesuatu itu begini: Anda memberi lebih dulu baru Anda mendapat balasannya berlipat-lipat.

Jadi bukan nunggu Anda kaya dulu baru Anda bisa memberi dan membantu orang lain, seperti sikap dan cara pandang kebanyakan orang di dunia ini.
"Nanti kalau aku kaya aku akan sedekah....", "Nanti kalau usahaku ini sudah berhasil, aku akan menyantuni panti asuhan....", "Kalau aku naik pangkat dan naik gaji, aku akan bayar zakat hartaku..." dan sebagainya.
Tidak, hal ini terbalik total.

Anda memberi dahulu, yang dengan itu Anda menyatakan diri bahwa ANDA SUDAH KAYA, lalu (karenanya) Anda mendapat balasan berlipat, yang artinya menegaskan perasaan bahwa Anda sudah kaya tadi serta menambah jumlah kekayaan Anda. Lalu karena balasan berlipat ini, Anda jadi bisa memberi semakin banyak lagi, yang kemudian berakibat Anda mendapat lebih banyak lagi dan Anda semakin kaya luar biasa dan begitu seterusnya.

Anda memberi dulu, maka Tuhan akan menciptakan cara untuk membalas pemberian Anda tadi sepuluh kali lipat, yang bisa jadi salah satunya adalah dengan menaikkan pangkat dan gaji Anda, membuat usaha Anda lancar, penjualan Anda meningkat dan sebagainya. 

Memberi dengan begitu telah menjelma menjadi sebuah lingkaran Tuhan (kebalikan dari lingkaran setan, he..he..he..) yang tidak terputus menjaga kelangsungan kekayaan Anda.
Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan terima. Dan untuk terus menerima, Anda harus terus memberi, dan memberi, dan memberi. 

Dan karena Anda ingin sukses tidak hanya dalam hal keuangan atau harta material saja, maka Anda bisa memberi apa saja yang Anda punya.
Apapun itu yang Anda berikan, dari sesuatu yang abstrak dan tidak memerlukan modal seperti senyum, kasih sayang, kelembutan, keramahan, perhatian, sapaan, kata-kata yang memotivasi, ilmu, informasi, waktu, pengabdian, sampai barang fisik, semua pasti dikembalikan pada Anda berlipat ganda.
Ikuti terus blog ini, jika Anda merasa termotivasi, segera share atau bagikan alamat blog ini untuk orang terdekat Anda. Jangan tinggalkan blog ini, sebab saya segera melanjutkan tulisan saya di bagian 14. Salam Kejawen _()_ Salam Rahayu