|
Sumadianto Penemu Emas Batangan |
Situbondo (Puri Asih) – Perisitiwa menghebohkan terjadi
di Kampung Pesisir Gumuk, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Ditemukan benda
kuno bentuknya mirip emas batangan, yang ditemukan oleh warga setempat dalam
keadaan separuh terpendam di pasir pantai. Batangan logam berwarna
kuning itu ditemukan kemarin sore Selasa, 18 Juni 2013 oleh Samadianto
(41) dengan ciri-ciri bagian depan dan belakang batangan itu terdapat gambar
Bung Karno dan burung garuda. Sedangkan kedua sisi sampingnya bertuliskan
‘Gold 24 Karat’ dan angka 999,9%.
Sesaat
kabar tentang penemuan benda kuno itu langsung menyebar. Tak heran jika rumah
Samadianto sampai saat ini terus dibanjiri warga, mereka ingin melihat
langsung benda tersebut. Aparat kepolisian juga berdatangan untuk menyelidiki
temuan benda aneh itu. “Kalau benda itu emas benar, dia (Samadianto, red)
bisa kaya mendadak. Karena waktu ditimbang beratnya sekitar 3 ons,” kata
Halili, seorang warga setempat, Rabu,19 Juni 2013 tadi pagi.
Penemuan
benda itu, berawal saat Samadianto membetulkan mesin perahunya di tepi pantai
Dusun Gumuk, Desa Gelung, pagi kemarin. Saat asyik bekerja pria 40 tahun itu
tiba-tiba terkejut saat pandangannya terganggu oleh pantulan sinar matahari
yang menimpah sebuah benda (logam) yang basah oleh air laut. Sontak
pandangannya terarah pada benda yang bentuknya mirip pembungkus rokok Jie Sam
Sue Magnum yang terbuat dari kuningan, benda itu kelihatan muncul separuhnya di
permukaan pasir pantai.
Karena
penasaran, dia pun bergegas mengangkat benda berwarna kuning itu dari dalam
pasir pantai. Begitu diambil, bentuk benda itu mirip dengan emas batangan.
Dua sisi benda itu terdapat gambar
Bung Karno dan Burung Garuda. Selain itu, ada juga tulisan Gold 24 Karat dan
999,9%. “ Dilihat dari bentuknya memang mirip dengan emas batangan kuno” kata
Samadianto.
Warga
makin optimis benda itu adalah emas kuno, karena lokasi penemuannya
berdekatan dengan salah satu makam keramat. Secara kebetulan, pantai tempat
benda itu ditemukan berada persis di bawah tebing, yang di atasnya konon
terdapat makam salah satu sesepuh desa setempat. Beberapa waktu lalu, tebing dekat
makam tiba-tiba longsor. “Bisa jadi benda itu peninggalan sesepuh desa ini.
Karena dulu tebing dekat makam itu memang pernah longsor,” tukas warga
lainnya.
Untuk
membuktikan apakah benda itu benar-benar emas murni, sempat dilakukan uji
bahan ke seorang ahli emas. Selain Samadianto, Kepala Desa Gelung dan
Kapolsek Panarukan, AKP Supadi, juga ikut menyaksikan uji bahan tersebut.
Hasilnya, meski terbilang barang kuno, namun batangan berwarna kuning itu
diragukan berbahan emas murni, melainkan mirip dengan tembaga. Meski begitu,
Samadianto enggan mengabaikan benda tersebut. Dia tetap berniat untuk menyimpannya.
“Setelah dites, ternyata bahan benda itu bukan emas,” ujar Kapolsek AKP
Supadi ketika di komfirmasi salah seorang kontributor kami. ( Puri Asih )
|