Pertama, setiap cara Dia biasanya selalu
inovatif, kreatif dan tidak terbayangkan oleh kita.
Kedua, karena jumlah yang dikembalikan ke
kita jadi sangat besar, sehingga dalam hidup kita terlihat seperti rejeki
nomplok.
Katakanlah Anda
seorang pengangguran, walau demikian Anda secara rutin memberi sedekah setiap
bulannya Rp. 100.000,- entah bagaimana
caranya. Dengan demikian berarti Tuhan akan segera menciptakan cara untuk
memberikan kepada Anda 10 x Rp100 ribu tadi, atau sebesar Rp. 1 juta, setiap
bulannya yang akan Anda terima.
Itu sebabnya Alam semesta mau tidak mau harus memberikan
pada Anda sebuah pekerjaan, atau sumber penghasilan lain, bahkan akan
menjadikan Anda orang yang selalu beruntung, misalnya Anda sering memenangkan
undian, mendapatkan hadiah, menemukan uang dijalanan, mendapat proyek-proyek
tak terduga, dibantu orang dan sebagainya, prinsipnya agar uang 1 juta rupiah hak
Anda tadi bisa diterima tangan Anda.
Bukankah itu sebuah keberuntungan dimata kita bukan?,
seorang pengangguran mendapat Rp1 juta rupiah (halal) tiap bulannya, dengan
cara yang bermacam-macam? Masuk akal? Saya berani menjamin, metode ini ampuh,
karena sayalah bukti nyata bahwa memberi adalah rahasia keberuntungan.
Apes karena pelit
Saya pernah hidup dengan mental dan cara berpikir
miskin. Takut dalam hal memberi apalagi setiap ada kesempatan, berzakat yang hanya
setahun sekali ditawar-tawar, selalu berusaha berhemat, pikiran selalu cemas
dan ada rasa khawatir kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang setiap saat.
Intinya, saya hidup dengan penuh kepelitan, walau kepelitan tersebut, menurut
saya, memiliki alasan yang kuat. Saya tidak punya uang lebih, saya benar-benar
dalam kekurangan dan keterbatasan finansial.
Tetapi semua ke-pelit-an saya menghasilkan bukti,
semakin saya pelit, semakin sering apes dan sial-lah hidup saya.
Intinya, kalau saya rinci semua ke'celaka'an,
ditipu teman sendiri, kecurian yang saya alami DAHULU sebelum saya tahu rahasia
ini, mungkin satu website penuh tidaklah cukup untuk memuat tulisan saya.
Herannya, saya tidak segera faham akan kondisi
ini, walaupun sering kali saya mendengar nasehat bernada guyon-nan,
"Wah rupa-rupanya kamu apes itu tanda
kurang sedekah....!!". (See, this is not really a secret
sebenarnya), karena sudah ada orang-orang bijak dan bermata hati jernih yang
tahu lebih dahulu dan mengajarkan. Akan tetapi di dunia ini dipenuhi oleh banyak
orang yang berjiwa seperti saya, walaupun sudah ditunjukkan di depan hidung,
tetap saja gak cepat memahami.
Memang benar, kuncinya adalah “memberi”,
sengaja saya gunakan istilah memberi, karena kata ini, memiliki arti jauh lebih
luas dibanding kata “sedekah” itu sendiri. Sedekah hanya memiliki satu jenis makna
saja jika dibandingkan dengan kata memberi memiliki makna yang luas sekali.
Syetan menakut-nakuti kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dan karunia.
Dan Allah Maha Luas karunia-Nya (balasan yang baik dari-Nya)....~ Qur'an: Al-Baqarah: 268 ~
Hidup
senantiasa mujur dengan memberi
Sejak usaha
saya bangkrut karena di tipu teman, saya beralih bidang usaha yaitu di
perusahaan Multi Lavel Marketing (MLM),
diperusahaan inilah saya mengerti artinya sebuah motivasi. Sebelum saya
bergabung di perusahaan MLM itu, saya memiliki hobby membaca buku. Walaupun
saya tidak mengerti dengan isi buku tersebut, saya tetap membeli dan
membacanya. Sebab ada sebuah pengajaran yang saya terima dari guru saya,
bunyinya seperti ini :
“Bacalah agar engkau mengerti segala
sesuatu, jika sudah dibaca akan tetapi belum mengerti juga, maka catatlah
tentang apa yang kamu ketahui sekalipun kamu belum mengerti, sebab kamu tidak
mengerti bukan berarti bodoh, akan tetapi karena kamu belum cukup pengalaman
untuk mengerti tentang hal yang kamu catat itu” ( Abd. Wafi 1984 ), Inilah
pengajaran guru saya itu.
Berbicara tentang sebuah pengertian yang di miliki
oleh seseorang, tidak harus didasari kepandaian. Sebab pengertian dan
kepandaian tanpa pengalaman, hanya menjadi omong kosong belaka.
Dalam kondisi mengalami keterpurukan ekonomi, mulailah
saya belajar kembali untuk bangkit.
Inilah motivasi awal yang saya terima dari perusahaan MLM tersebut.
Jujur saya mencibir saat presenternya menampilkan beberapa judul buku-buku
positif ( dalam istilah mereka), Berfikir dan Berjiwa Besar, Personality plus,
Bagaiman mencari kawan dan mempengaruhi orang, Bangunkan Raksasa dalam dirimu,
The Secret dll.
Semua buku-buku yang disebutkan oleh presenter di
atas, sudah saya beli dan saya baca sejak saya masih sekolah, akan tetapi saya
tidak mengerti bahkan sulit sekali untuk saya pahami. Itu sebabnya saya
mencibir, saya telah menganggap remeh orang lain. Dalam Hati kecil saya
berkata, kamu anak kapan?bisa-bisanya kamu ngajari aku membeli dan membaca buku
itu. Kurang lebih 60 judul buku baik terjemahan maupun asli ada di jajaran rak
buku saya, akan tetapi tak satupun ada yang menarik isinya bagi saya. Intinya
buku-buku itu omong kosong belaka.
Pembaca yang budiman, saya pikir saya tidak sendirian,
mungkin ada puluhan atau bahkan ratusan orang yang berfikir sama dengan saya
soal buku-buku motivasi. Ternyata pikiran saya salah, terbukti presenter dari
perusahaan MLM yang membawakan acara pada waktu itu menceritakan latar
belakangnya, yang kebetulan berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Karena
membaca buku-buku positif itulah dia bisa berubah.
Oleh karena itu, bacalah selalu buku-buku positif,
maka pikiran Anda akan berubah menjadi positif. Jangan tinggalkan blog ini,
sebab saya segera melanjutkan tulisan ini di bagian 6.
Salam Kejawen _()_ Salam
Rahayu
Tulisan Berikutnya : Rahasia Keberuntungan (bag 6)